Saturday, November 5, 2011 | By: Sebutir Kasih Sejuta Sayang

~Setulus Hati Buat Ayah Yang Amat Anakmu Sayangi~

Ayah,
Bagaimana khabarmu hari ini?
Bagaimana dengan kesihatanmu?
Kuharap engkau dalam keadaan baik dan dalam lindungan Allah
Sudah cukup lama aku tidak mencium tanganmu
Sudah cukup lama aku tidak mendengar suaramu
Sering aku terbayang dengan wajahmu
Rasanya baru kemarin aku meninggalkanmu
Berat rasanya jika aku jauh darimu
Kerana aku takut kehilangan kesempatan untuk berbakti kepadamu
Aku takut kehilangan peluang untuk membalas budimu
Ingin rasanya aku menyiapkan segala sesuatu khas untukmu
Menyiapkan pakaian dan sarapan pagi yang shahdu
Menyeduhkan secangkir kopi panas buatmu
Bahkan membersihkan tempat tidurmu yang usang itu.


Ayah
Sedih rasanya jika mengingatimu
Usiamu yang semakin bertambah
Warna rambutmu dan janggutmu yang semakin memutih
Kudratmu yang semakin lemah
Warna kulitmu yang semakin gelap
Tubuhmu yang semakin uzur
Penglihatanmu yang berkurang

Rasa keinginan yang amat ku harapkan adalah
Ketika membayangkan engkau sedang menuju ke surau

Untuk mengumandangkan azan subuh
Untuk memanggil jiran tetangga kita untuk segera bangun
Bersujud dan berjemaah bersama-sama
Menyambut datangnya fajar dengan zikir dan tasbih.


Rasa rasa keinginan yang amat ku harapkan lagi adalah
Ketika membayangkan engkau sedang bertafakur dimalam hari
Menangis dihadapan Allah
Menghabiskan sisa malam dengan mengadu kepada Allah
Mendoakan kami anak-anakmu
Rasa senang yang ada padaku adalah
Membayangkan engkau sedang bersilaturahim
Mengingatkan kepada saudara-saudara kita
Tentang pentingnya iman dan amal shaleh
Rasa senang yang ada padaku adalah
Mendapat khabar bahwa
Engkau sedang beriktikaf di masjid

Menghabiskan masa beberapa hari
Untuk sama-sama belajar memperbaiki diri dihadapan Allah
Dengan kawan-kawan seperjuangan kita.



Ayah
Janganlah engkau lemahkan semangatmu
Untuk menggapai keredhaan Allah
Kerana waktu semakin dekat
Terlalu banyak tempat dimana peluang-peluang keredhaan Allah berada
Yang boleh engkau raih
Jangan engkau ragu untuk bersedekah
Walau hanya segelas air untuk jiran tetangga
Atau bahkan hanya sepokok pohon kelapa
Yang boleh engkau tanam didepan rumah.


Ingatkah engkau
Ketika aku menangis dihadapanmu
Memohon dan meminta
Untuk menghabiskan sisa usiamu
Kepada kesempurnaan agama dan akidah
Rasanya begitu gembira sekali
Ketika engkau mengambil keputusan
Untuk memenuhi permintaanku
Bahkan mendengarnya jauh lebih berharga
Daripada mendapatkan harta yang berlimpah
Ketika setitis hidayah datang menyirami hatimu
Tidak sia-sia bertahun-tahun aku mendoakanmu
Agar Allah segera membuka hatimu
Jangan engkau surutkan usahamu
Agar rumah kecil kita penuh dengan suasana ahklak dan rahmat
Kerana itu akan membuatku sedih.


Ayah
Masih ingatkah engkau
Kepada kisah Alkhanza
Yang merasa bangga
Dengan keempat anak-anaknya yang sahid dijalan Allah
Tidak inginkah engkau seperti dia
Atau dengan Abu Ayub Al-Anshori
Yang tak rela jasadnya dikuburkan di kota madinah
Kerana takut akan pertanyaan Allah
Berapa banyak usianya telah dikorbankan untuk agama
Masih adakah engkau akan keinginan untuk menggapai kemewahan dunia
Masih adakah harapanmu untuk menggapai sebelah sayap nyamuk
Yang semua ini akan sama-sama kita tinggalkan
Sudah siapkah engkau
Dengan lima pertanyaan Munkar dan Nakir
Dan menghadapi alam kubur yang begitu luas atau amat sempit
Dimana Saidina Ustman selalu menangis setiap malam
Dengan mengkhatamkan 30 juzuk Alquran
Kerana takut tidak akan selamat.


Ayah
Aku sangat mencintai dan menghormatimu
Tapi aku lebih mencintai Tuhanku
Jika engkau habiskan waktumu dengan berusaha
Mencapai khusnul khotimah
Meraih senyum dan wajah yang penuh cahaya
Ketika Tuhan kita memanggil kita
Kerana pasti kita akan berkumpul lagi
Pada satu tempat yang lebih baik dan abadi
Bahkan jauh ribuan kali lebih baik sebegini
Dari alam dunia yang penuh dengan tipu daya dan pembohongan
Sadarkah engkau
Bahwa telah banyak saudara-saudara kita yang telah mengambil satu jalan
Yang berat pada awalnya
Tapi senang kesudahannya
Seperti yang telah dilakukan oleh orang-orang sholeh terdahulu
Yang telah mendapatkan petunjuk
Tidak inginkah ayah seperti mereka
Yang telah gembira hidupnya dunia dan akhirat sana
Dan telah berjumpa dan berkumpul semuanya
Bersama Rasulullah s.a.w nabi kita.



Ayah
Jangan engkau padamkan ghairahmu
Untuk membuat pengorbanan atas agamamu
Kerana itulah nanti yang akan menjadi naungan buat kita
Yang akan menyelamatkan kita dari haba panas dipadang mashar
Melindungi kita dari azab yang pedih
Tanamkan segera rasa taqwa
Kerana taqwa akan mendatangkan banyak faedah
Seperti yang telah dimiliki oleh Daud as.
Milikilah rasa takut kepada Allah dengan segera

Maafkan aku ayah
Bukan aku memberi nasihat kepadamu
Bukan maksudku mengajarimu
Tetapi kerana rasa cinta yang membuat aku terpaksa berkata-kata seperti ini
Kerana tidak ada lagi yang mampu aku perbuatkan
Selain mengajakmu kepada Allah yang satu
Bantu aku anakmu dengan doamu itu
Sekian dariku ayah yang amat aku cintai
Dari anakmu yang penuh dengan segala kelemahan dan kekurangan
Jauh diseberang lautan....

Comments
0 Comments
    
    

0 comments:

Post a Comment