”kemana orang yang sering melempari aku ketika aku selesai beribadah di tempat ini”, dan bertanyalah beliau kepada salah satu penduduk dan penduduk itu menjawab, ”Ia sedang sakit yaa Rasulullah”.
Ketika ada kabar bahwa orang itu sakit, Rasulullah langsung menjenguknya tanpa ada dendam sedikit pun. Datanglah Rasulullah ke rumah orang yang sering kali melampari beliau sambil membawa semangkok makanan. Sang pemilik rumah pun tersentak dan menangis tersedu sambil berkata
“Yaa Muhammad aku sering sekali melempari engkau dengan ludahan, kotoran najis dan sekarang engkau ke rumahku hanya untuk menjenguk dan membawa semangkok makanan ternyata tidak ada dendam dan dengki di matamu, terlalu mulia peribadimu sedangkan tetangga dan kerabatku belum menjengukku sama sekali, yaa Muhammad sungguh mulia hatimu…”.
Itulah sifat Rasulullah keperibadiannya amat tinggi sehinggakan sebegitu keji tidakan orang lain terhadapnya namun baginda tetap menunjukkan keperibadian yang mulia.