Monday, February 14, 2011 | By: Sebutir Kasih Sejuta Sayang

Keutamaan Shalawat Nabi SAW....


CINTA NABI BACALAH SHALAWAT

Tuhan kita cintai, maka orang yang menjadi nabipun hendaknya harus dicintai. Beriman akan adanya Allah dan beriman kepada Nabi adalah wajib bagi kaum muslimin, sebagai mana pula disebutkan dalam dua kalimat syahadat ;

“Asyhadu alla ilaaha illalaah wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah”

Al-Qur’an yang dibawanya sebagai mukjizat Rasulullah yang besar, tunduk dan patuh kepada nabi Muhammad dan cinta kepadanya. Dalam surat al-Hasyr ayat 7 disebutkan sebagai berikut:

وَمَآءَاتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَانَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا

“Apa yang dibawa oleh Rasul kepadamu, hendaklah kamu terima dan apa yang dilarangnya hendaklah kamu jauhi”

Dalam hadits Rasulullah Saw. dinyatakan :“Hendaknya kamu sekalian mengikuti sunnahku dan sunnah para khulafa ar-Rasyidun”. (HR Abu Daud)

Al-Qur’an membawa ajaran yang global kemudian nabi menjelaskannya melalui ibadah shalat “Shalatlah seperti aku (nabi) melaksanakan shalat” Artinya bahwa tanpa penjelasan dari nabi mustahil shalat itu dapat dilaksanakan dengan baik, maka selain melihat ayat al-Qur’an juga dijelaskan secara rinci dalam hadits rasul.

Tuhan dicintai, dan nabi juga harus dicintai, cinta kepada keduanya harus tidak boleh dikalahkan oleh cinta kepada segala apa juapun. Cinta kepada nabi tidak cukup dengan dilahirkan dengan kata-kata, melainkan juga harus dibuktikan dalam perbuatan, mematuhi ajarannya, berjuang menegakkan agama Islam, memurnikan Islam dari perbuatan bid’ah, memuliakan nabi dan memperbanyak shalawat, memuliakan keluarga dan sahabat-sahabatnya.

Dalam hadits diceriterakan bagaimana kecintaan sahabat kepada Rasulullah :
a. Betapa cintanya paman nabi, Hamzah ia rela melindungi nabi dari serangan panah musuh, dan gugur sebagai syuhada di medan perang Uhud.

b. Bilal yang termasyhur dengan muadzinnya, ketika hendak meninggal kawannya yang menyaksikan berkata: Betapa sedih hati kami mendengar kata itu justru Bilal berkata” betapa gembira hati kami karena akan bertemu dengan nabi (di akhirat kelak),

c. Suatu berita duka disampaikan kepada seorang wanita Madinah, bahwa saudaranya, yang telah gugur di medan perang Uhud, datang kepada Rasul dan bertanya” bagaimana keadaan Rasul, melihat wajah Rasul baru puas, segala bencana yang menimpa diriku kecil asal rasul selamat.

d. Zaid bin Datsanah dibawa orang kafir Makkah keluar kota, hendak dibunuh; Abu Sofyan (pemimpin Kafir) berkata:”Maukah engkau saya ganti dengan nabi Muhammad, tidak biar aku saja yang mati, engkau bunuh dari pada nabi meninggal sebagai penggantiku.

e. Tsaubah, seorang budak yang dimerdekakan oleh nabi; Tsaubah menyatakan tentang dirinya, saya menjadi pucat kalau lama tidak melihat nabi yang dicintainya.


Salah satu kecintaan umat Islam terhadap nabi dibuktikan dengan ucapan Shalawat kepadanya. Ucapan shalawat kepada nabi artinya Allah memberikan keberkatan kepada nabi (yang dicintainya). Manusia dan malaikat bershalawat, artinya memohon kepada Allah agar Allah berkenan memberikan keberkatan kepada nabi.

Shalawat kepada Nabi Muhammad, shalawat adalah bentuk jamak yang artinya; Shalat, do’a, keberkahan. Yang bershalawat bukan kita tetapi Allah, para malaikat shalawat kepada nabi. Do’a, keberkatan juga berarti rahmat dan karunia, kurnia kebaikan. Shalawat kepada nabi suatu hal yang sangat penting dalam Islam, terbukti bacaan shalawat dalam shalat lima waktu.

“Allahuma shalli alaa muhamadin wa alaa aali Muhammadin kamaa shallaita alaa ibrahim wa aali Ibrahim wa baarik aala Muhmadmadin wa aali Muhammadin kamaa baarakta alaa Ibrahim wa Aali Ibrahim fil alamien innaka hamidun majiidun”

Membaca shalawat sekurang-kurangnya baca “Shallallaahu alaihi wa sallama” janganlah kita kikir dengan bacaan Saw. dalam hadits dinyatakan ;

“Dikatakan seseorang itu bakhil barang siapa yang mengingatku bagi nabinya maka baginya belum shalawat kepadaku”

Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad Saw. dimana beliaulah yang telah mendakwahkan agama Islam dari zaman jahiliyah menuju zaman yang terang benderang, hingga manusia mengetahui terhadap hal yang hak dan hal yang bathil. Shalawat kepada nabi bermanfaat kepada keduanya, dido’akan dan mendo’akan dan berpahala.

Membaca shalawat atas Nabi Muhammad, dengan sebanyak-banyaknya itu adalah dianjurkan, walaupun bacaan secara singkat. Dan bagi siapa yang meremehkan dan mengabaikannya, maka itu adalah merupakan tanda bagi mereka yang meremehkan agama, tetapi bagi siapa yang membacanya secara sempurna itulah yang lebih utama, lebih jelasnya hal ini, marilah kita perhatikan pada sebuah hadits Nabi. Yang telah diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud, yang mana beliau telah berkata: Nabi Muhammad bersabda:

"Jika kamu membaca shalawat atasku maka sempurnakanlah dan perbaikilah karena kamu tidak mengetahui kemungkinan shalawat itu langsung disampaikan kepadaku."

Sehubungan dengan hal ini Allah juga berfirman dalam Surat al- ¬Ahzab (33) ayat 56 yang berbunyi :

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

"Sesungguhnya Allah dan malaikatnya bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman bacalah shalawat dan salam kepada Nabi dengan sungguh-sungguh."

Bershalawat kamu, dan sampaikan salam kepadanya dengan sepenuh penghormatan ! Bacaan shalawat adalah merupakan penebus dosa dan menjadikan diri seorang yang suci, maka barang siapa yang membaca sekali saja Allah akan bershalawat sebanyak 10 kali, yaitu Allah akan menurunkan rahmat-Nya sebanyak 10 kali lipat. Hal ini lebih jelasnya seperti yang dikatakan oleh Nabi Muhammad :

"Bacalah shalawat untukku, maka bacaan shalawatmu untukku itu, menjadi penebus dosa dan kesucian untuk dirimu, maka siapa yang membaca shalawat untuk 1 kali, Allah akan bershalawat kepadanya 10 kali, (yaitu rahmat Allah turunkan padanya 10 kali lipat)."Man shalla alayya shalaatan shallaahu alaihi bihaa asyran”

Sekali bacanya saja, akan meraih sebanyak 10 kali shalawat 10 kali dari Allah, dan apabila kita mau membaca sebanyak 10 kali, maka Allah akan bershalawat sebanyak 100 kali, dan membacanya 100 kali, bebas dari nifaq serta bebas dari api neraka, demikian juga pada hari kiamat nanti bersama-sama dengan orang yang mati syahid.

Dan juga paling dekat di hari kiamat dengan nabi. “Sesungguhnya manusia yang paling pertama pada hari kiamat, kebanyakan mereka yang bershalawat kepada nabi” Hadits Rasulullah.

Di samping itu shalawat adalah sebagai penyebab datangnya suatu ampunan atas segala macam dosa-dosa, selagi kita benar-benar mau dan memperbanyak membacanya, hal ini di lain hadits Nabi, bersabda:

"Perbanyaklah membaca shalawat untukku, karena shalawatmu padaku itu menyebabkan pengampunan dosa-dosamu, dan mintalah pada Allah untukku derajat wasilah, maka sesungguhnya wasilahku dihadapkan Allah itu berupa syafaat bagi kamu."



Sesuai dengan pembahasan ini saya hendak membawakan suatu cerita, dimana pada suatu ketika ada seorang yang mengerjakan ibadah haji, dimana dia selalu membaca shalawat untuk Nabi Muhammad di setiap tempat yang mustajab, dan waktu ditanya : mengapa kamu tidak memanjatkan sebuah do'a yang ma'tsur dari Nabi pada tempat¬ tempat tertentu ini ? Lalu dia terlebih dahulu memohon ma'af, dan menjawab serta menjelaskan perihal keluarnya bersama ayahnya, yaitu beribadah haji, akan tetapi sampai tiba di Basrah, secara mendadak ayahnya meninggal dunia, dan wajahnya berubah seperti himar. Lalu saya dalam keadaan seperti itu, saya bersedih hati dan terpengaruh terhadap perasaanku, dan tatkala aku tertidur dalam keadaan seperti ini, tiba-tiba bermimpi berjumpa dengan Nabi, lalu saya memegang tangannya.

Dan Nabi bersabda : Ayahmu itu telah memakan riba, sedang bagi pemakan riba adalah seperti itu keadaannya. Akan tetapi ia gemar membaca shalawat untukku, di mana dia setiap malam membaca sebanyak 100 kali, oleh karenanya tatkala hal ini disampaikan oleh malaikat perihal keadaan ayahmu, maka saya meminta izin agar segera memberi syafa'at untuk ayahmu.

Dan Allah memberi lain kepadaku, saat itu tiba-tiba saya terbangun dari tidur dan berubah wajah ayahku seperti bulan purnama. Setelah saya menguburnya, saya mendengar suara : ayahmu selamat sebab dia gemar dan selalu membaca shalawat atas Nabi. Karenanya aku bersumpah kepada diriku sendiri, tidak meninggalkan terhadap shalawat atas Nabi pada setiap keadaan dan di mana saja aku berada.

Comments
0 Comments
    
    

0 comments:

Post a Comment